[KONSEP KARYA]
Korupsi...korupsi...dan korupsi lagi, sebuah permasalahan juga kejahatan sosial yang sangat memuakkan, tindakan yang sudah menjadi budaya bahkan menjadi pandangan hidup direpublik tercinta. Hingga menempatkan republik ini pada ranking atas dalam urutan negara terkorup, sebuah pencapaian prestasi yang sangat menyedihkan.
Sungguh ironis melihat
judul karya : the rats republic
ukuran : 250 x 240 x 145 cm
media : mix media
tahun pembuatan : 2007
KUBURKAN DIRIMU DI TENGAH BIENNALE JOGJA 2007
Apakah Anda pernah atau sedang bermasalah dengan kasus korupsi, merasa bersalah, mau bertobat, atau hendak cuci tangan meninggalkan borok itu secepat mungkin? Perupa............. [sebut saja budakdigital... red] telah memfasilitasi Anda untuk tobat dan minggat dari masalah, dengan menyediakan sebuah peti mati (betulan). Silakan masuk dalam peti mati bersama para tikus (dari keramik) yang dikreasi oleh anak muda lulusan Modern School of Design Yogyakarta ini.
Karya ini bertitik pijak dari problem kronis negara-bangsa, korupsi! Dia masih saja seperti kita semua, merasa heran dengan ironi yang muncul secara kasat mata dan sarkastik di sekitar kita: "Indonesia selalu mendengungkan sebagai negara hukum, namun kenyataannya supremasi hukum di negara ini belum juga mampu menghentikan berbagai tindak pidana korupsi. Aparatur penegak hukum maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku masih takut dalam melakukan upaya penangkapan maupun pemberian sangsi terhadap para pelaku.
Kemuakan ini, mungkin juga kemuakan kita semua, ditabalkan dalam tajuk karyanya yang menyengat telinga kita: The Rats Republic. Kalau Anda bukan bangsa tikus, pasti mau datang di Jogja National Museum (eks Kampus FSR ISI Yogyakarta) di Gampingan, Wirobrajan Yogyakarta, dalam Pameran Biennale Jogja IX-2007/Neo-Nation, mulai 28 Desember 2007. Taburkan bunga, atau dirimu yang akan ditaburi bunga kematian! Gggrrrrhhh!
[PUBLIKASI DARI MANAGEMENT BIENNALE JOGJA 2007]