Wednesday, January 28, 2009

MATINYA MASA DEPAN

Posted by budakdigital


Masa depan sebuah bangsa salah satu aspek penentunya adalah generasi yang cerdas yang juga tidak melupakan akar budaya serta nilai-nilai kepribadian bangsanya. Dan pendidikan adalah sistem yang tidak terbantahkan untuk membuka gerbang gemilang hari depan. Sebagai salah satu faktor penentu kualitas generasi sebuah bangsa.

Namun ketika sistem itu telah dirasuki dan diporak-porandakan oleh berbagai kepentingan kapitalis, maka yang terjadi adalah adanya komersialisasi. Pendidikan telah dijadikan komoditas, kekhawatiran ini dipicu oleh kebijakan pemerintah dalam Rancangan Undang-Undang Badan Hukum dan Pendidikan dan Peraturan Perundang-Undangan Nomor 76 dan 77 tahun 2007 tentang penanaman modal asing dalam bidang pendidikan. Yang mencantumkan pendidikan sebagai bidang usaha terbuka dengan persyaratan yang membuka peluang modal asing untuk masuk, didalam peraturan tersebut disebutkan bahwa pendidikan tinggi dan pendidikan non formal sebagai bidang usaha dapat dimasuki modal asing dengan batas kepemilikan maksimal 49%.

Peraturan ini jelas mengindikasikan bahwa pemerintah telah memposisikan pendidikan sebagai komoditas, padahal persoalan pendidikan bukan sebatas hitungan untung rugi, didalamnya terkandung visi dan misi ideologi bangsa.

Kemudian hal yang mungkin terjadi ketika pendidikan sudah dijadikan lahan bisnis ketika terjadi perhitungan untung rugi adalah adanya pendidikan yang mahal, dimana hanya orang-orang berada saja yang mampu mengecap pendidikan yang layak. Sebaliknya banyak anak-anak bangsa tidak bisa memasuki gerbang masa depan hanya karena keterbatasan sosial dan ekonomi mereka. Sungguh ironis…namun hal demikianlah yang telah terjadi direpublik tercintai.

Kalau kepemilikan modal asing sampai ditingkat pendidikan dasar, siapa yang akan bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Apa yang akan terjadi dengan peserta didik jika mereka mengkonsumsi pendidikan yang dimodali orang asing? tentu nilai-nilai kebangsaan sendiri akan luntur, pendidikan merupakan amanat konstitusi sehingga negara tidak dapat lepas tangan walaupun demi alasan kemandirian karena pendidikan merupakan masalah sosio kultur.

Fenomena-fenomena itu begitu nyata adanya, dan masa depan pendidikan di negara kita serta masa depan generasi bangsa kita terlihat suram. Seakan di republik ini masa depan sudah menemui ajalnya.

Berangkat dari keresahan juga kemarahan terhadap sistem yang tidak berpihak itulah konsep karya ini terlahir, disini saya tidak akan menampilkan keindahan sebuah estetika visual semata, saya lebih tertarik untuk bergerak lebih dalam untuk mengolah sebuah gagasan kemudian menampilkanya dengan perspective yang berbeda, sebuah perspective dan tampilan visual yang bisa memberikan teror visual kepada audience yang diharapkan bisa memberikan semacam shock therapy kepada kita untuk kembali merenungi sebuah permasalahan yang sedang terjadi, mengajak kita semua untuk sedikit peduli dengan identitas dan situasi indonesia hari ini.

0 comments:

Post a Comment